Sumbing Amazing ^^



                                A. GAMBARAN UMUM
Gunung Sumbing terletak di Kabupaten Wonosobo, Propinsi Jawa Timur dengan ketinggian 3371 mdpl. Untuk menempuh pendakian Gunung Sumbing terdapat 2 jalur yang biasa dilalui oleh para pendaki, yaitu jalur lama dan jalur baru. Pendakian G. Sumbing melalui Dsn. Garung, Ds. Butuh, Kec. Kalikajar, Kab. Wonosobo. Panjang rute/ jalur pendakian G. Sumbing dari gapura Dsn. Garung sampai ke puncak kurang lebih 7.000 m. Pendakian dapat ditempuh dalam waktu 6 (enam) sampai 8 (delapan) jam. Kami memilih jalur baru dalam menempuh pendakian dengan pertimbangan terik sinar matahari di jalur baru tidak terlalu menyengat dibandingkan dengan jalur lama. Namun pada dasarnya waktu yang diperlukan dalam pendakian adalah sama baik melalui jalur baru maupun jalur lama.
Jalur Pendakian:
KM I : Dri gapura Dsn Garung sampai perempatan jalan Dsn Garung dan pos 1 jalur lama. Kondisi jalan bebatuan yang ditata rapi, KM I dapat ditempuh dengan transportasi ojek.
KM II dan III jalur lama : dari perempatan lurus pertigaan belok kiri, lurus menanjak, tarus landai, melalui jalur berbatu yang ditata rapi. Atau dari masjid Al Mansyur belok kiri langsung menanjak. Terus landai melewati ladang petani, sampai perbatasan hutan, di kawasan Bosweisen yang merupakan KM III. KM II dan III rute yang dilalui melalui lading pertanian.
KM IV jalur lama : dari kawasan Bosweisen sampai di kawasan Genus. Kondisi jalan tanah liat dan tanah merah berpasir, di kanan kiri jalan rerumputan dan pepohonan kecil. Di KM IV ini jalurnya tidak terlalu menanjak.
KM V jalur lama : dimulai dengan tanjakan yang cukup tajam di bukit Genus sampai Sedelupak Roto dengan kondisi jalannya tanah merah dan berpasir. KM V ini keseluruhan rutenya tanjakan yang cukup tajam.
KM VI : dimulai dari kawasan Sedelupak Roto kemudian memasuki kawasan Pestan, yakni pertemuan jalur lama dan jalur baru. Pestan merupakan kawasan yang hampir keseluruhannya rerumputan dan hanya ada beberapa pepohonan kecil. Kondisi jalannya tanah berpasir. Di Pestan badainya cukup besar dan berbahaya. Setelah itu, jalan berbatu  kemudian di depannya dinding batu berdiri. Kawasan ini disebut Pasar Watu. Untuk menuju puncak, harus mengambil jalan kiri menurun karena yang lurus dan menanjak adalah jalan buntu. Kondisi jalannya tanah merah berbatu. Watu Kotak merupakan merupakan batas KM VI.
KM VII : dari Watu Kotak mendaki melewati jalan yang penuh batuan kecil dan cukup licin sampai di Tanah Putih kemudian mendaki lagi sampai di Puncak Buntu. Untuk menuju kawah Sumbing, 100 m sebelum puncak buntu pendaki harus mengambil jalan ke kanan mendatar.
KM II dan III jalur baru : dari Masjid Al Mansyur ke kanan lurus kemudian belok kiri. Memasuki hutan bamboo dan jembatan I, 15 m kemudian ada persimpangan jalan yaitu jembatan II, pendaki harus mengambil jalan ke kiri karena yang ke kanan melewati jembatan II jalan ke ladang petani.setelah belok kiri pendaki terus berjalan melangkahi pipa. Kemudian jalan lurus menanjak melewati jalan bebatuan yang ditata rapid an di kelilingi oleh ladang.
KM IV jalur baru : memasuki hutan kemudian menyeberangi kali di kawasan kedung terus naik sedikit lalu belok kanan menanjak. Kemudian berjalan di jalur yang lebih landai sampai di Pos 2 Gatakan. Kondisi jalannya tanah merah berpasir.
KM V jalur baru : dari pos 2 Gatakan sampai di kawasan pestan. Kondisi jalannya tanah merah berpasir yang agak licin dengan tanjakan cukup tajam. Jalur baru hanya sampai di kawasan Pestan.

B. PERIZINAN
Perizinan pendakian Gunung Sumbing langsung ke Basecamp Gunung Sumbing yang terdapat di Perkampungan Kadus Garung, Desa Butuh, Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo. 
C. DESKRIPSI PENDAKIAN
Rabu, 27 Juni 2012
Rencana awal berangkat ke Wonosobo pada pukul 08.00 WIB, karena untuk mengejar bus jurusan Solo-Wonosobo yang hanya beroperasi 2 (dua) kali setiap harinya yakni pukul 09.00 WIB dan pukul 14.00 WIB. Namun karena ada sedikit hambatan, akhirnya kami berangkat dari sekretariat Gopala Valentara pada siang harinya. Setelah selesai packing peralatan dan perlengkapan yang akan dibawa untuk pendakian sekitar pukul 12.00 WIB, kami segera berangkat ke terminal Tirtonadi dengan diantarkan oleh anggota Gopala Valentara yang tidak ikut dalam pendakian menggunakan sepeda motor. Kami berangkat dari sekretariat pada pukul 12.45 WIB, yang sebelumnya diadakan briefing, checklist peralatan dan perlengkapan serta berdoa bersama. Pada pukul 13.15 WIB kami tiba di terminal Tirtonadi, lalu menunggu bus yang langsung jurusan Wonosobo. Namun, bus tersebut mengalami keterlambatan sehingga baru tiba di terminal pada pukul 15.00 WIB. Setelah bus sampai di terminal, kami langsung naik ke dalam bus dan mengambil tempat duduk di bangku bagian belakang. Selama kurang lebih 6 jam perjalanan, akhirnya kami tiba di Wonosobo, tepatnya di persimpangan menuju basecamp Gunung Sumbing. Kemudian kami mencari warung makan untuk makan sebelum menuju basecamp. Selesai makan, kami langsung menuju basecamp dan tiba di sana pada pukul 21.53 WIB. Kemudian kami melakukan briefing dilanjutkan istirahat untuk persiapan pendakian esok harinya.

Kamis, 28 Juni 2012
Kami bangun pukul 05.00 WIB, kemudian MCK, sarapan dan packing. Menu sarapan kami adalah dengan memesan makanan ke pemilik rumah basecamp Gunung Sumbing. Pada pukul 07.50 WIB kami memulai melakukan pendakian Gunung Sumbing dengan melalui jalur baru. Perjalanan pertama kami adalah dengan melewati areal ladang tembakau selama kurang lebih 2 jam perjalanan. Setelah itu kami sampai di Pos 1 Kedung pada pukul 09.05 WIB dan istirahat selama 15 menit kemudian kami kembali melanjutkan pendakian. Pada pukul 11.50 WIB kami sampai di Pos 2 Gatakan, disana kami beristirahat serta makan siang dengan menu  roti basah ditambah dengan sari sirsak sebagai minuman pelepas dahaga. Pada pukul 12.25 WIB kami melanjutkan pendakian. Lalu pada pukul 14.35 kami sampai di Pestan, yaitu pertemuan 2 jalur yakni jalur lama dan jalur baru. Disana kami mengambil beberapa foto untuk dokumentasi karena pemandangan disana sangat indah dengan Gunung Sindoro sebagai backgroundnya. Setelah istirahat selama kurang lebih 1 jam kami kembali melanjutkan pendakian. Pada pukul 16.45 kami sampai di Pasar Watu dan beristirahat disana selama beberapa menit. Untuk mengejar waktu agar tidak malam sampai di tempat camp kami melanjutkan perjalan menuju Watu Kotak, rencana tempat camp kami. Akhirnya pada pukul 18.00 WIB kami tiba di tempat camp, dilanjutkan mendirikan doom dan masak untuk makan malam. Pada pukul 20.30 WIB kami selesai memasak, lalu kami makan dengan menu pada malam itu adalah nasi, sup, telur goreng dan tempe goreng. Selesai makan malam sekitar pukul 21.00 WIB kami melakukan briefing untuk persiapan pendakian menuju puncak esok hari dilanjutkan dengan tidur.

Jumat, 29 Juni 2012
Pukul 05.15 WIB kami bangun, kemudian masak untuk sarapan pagi. Menu sarapan kami pagi itu adalah susu dan energen. Setelah selesai sarapan kemudian kami melakukan pendakian menuju puncak pada pukul 06.25 WIB. Gunung Sumbing mempunyai 2 puncak yakni puncak buntu dan puncak kawah. Tujuan kami adalah puncak kawah. Pukul 07.55 WIB kami sampai di puncak kawah, dilanjutkan dengan menyanyikan hymne Gopala Valentara, dokumentasi serta acara bebas. Setelah merasa puas menikmati pemandangan di puncak, kami turun ke tempat camp pada pukul 08.55 WIB. Perjalanan turun ternyata memakan waktu lebih cepat daripada perjalanan naik, sehingga hanya memerlukan waktu selama kurang dari 1 jam untuk sampai kembali di tempat camp. Sesampainya di tempat camp, kami bergegas packing karena hari semakin siang ditambah terik sinar matahari yang sangat menyengat kulit. Kami berencana untuk sampai di basecamp Gunung Sumbing sebelum malam hari. Tepat pukul 10.30 WIB kami memulai perjalanan turun, 50 (lima puluh) menit kemudian kami sampai di Pestan, pertemuan jalur lama dan jalur baru. Kami beristirahat sejenak disana, lalu melanjutkan perjalanan kembali. Pukul 12.40 WIB kami sampai di Gatakan, areal Pos 2, kami juga beristirahat sejenak disana untuk sekedar melepas lelah sebelum melanjutkan perjalanan. Akhirnya kami tiba di Pos 1 Kedung 2 jam kemudian. Karena persediaan air minum kami yang sangat menipis, bisa dikatakan sudah habis, kami mengambil air dari aliran sungai di bawah Pos 1 sekedar untuk membasahi tenggorokan kami yang kering. Setelah berisitirahat selama setengah jam, kami kembali melanjutkan perjalanan turun karena sebentar lagi hari berganti petang. Akhirnya, pada pukul 17.15 WIB kami tiba di basecamp Gunung Gunung Sumbing, kemudian kami istirahat, MCK, shalat, kemudian packing barang-barang. Pada pukul 17.45 WIB kami berangkat dari basecamp Gunung Sumbing untuk perjalanan kembali ke Solo. Namun kami tidak segera menunggu bus, tapi kami makan terlebih dahulu di warung dekat persimpangan menuju basecamp Gunung Sumbing tepatnya di warung makan “Susi 2”.  Selesai makan kami menunggu bus di dekat BRI Reco, tidak jauh dari tmpat makan kami tadi. Ketika menunggu bus, salah satu pendamping kami menerima kabar melali HP dari mas Even (Ketua Umum Gopala Valentara) kalau kita disuruh mampir di rumah mas Ragil, Anggota Luar Biasa (ALB) Gopala Valentara. Oleh karena itu, kami naik bus menuju terminal induk Madureso, Temanggung dan akan dijemput disana. Sekitar pukul 19.45 WIB kami tiba di terminal Madureso, kemudian kami menunggu kedatangan mas Ragil. Pukul 20.00 WIB kami dijemput kemudian kami minum ronde sambil ngobrol-ngobrol dengan mas Ragil. Tak terasa waktu menunjukkan pukul 23.00 WIB, kemudian kami menuju rumah mas Ragil. Sesampainya di rumah mas Ragil, kami tidak segera tidur melainkan melanjutkan obrolan kami sampai dengan pukul 01.30 WIB. Sebelum tidur, kami berencana bangun pukul 04.00 WIB untuk mengejar bus jurusan Temanggung-Solo pada pukul 5 pagi.

Sabtu, 30 Juni 2012
Ternyata rencana kami melesat jauh dari perkiraan, kami bangun pada pukul 08.00 WIB. Akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke Solo sore harinya. Pukul 14.30 WIB kami berangkat ke terminal dengan diantar oleh mas Ragil menggunakan sepeda motor. Sampai di terminal kami menaiki bus jurusan terminal Magelang. Kami tiba di terminal Magelang pada pukul 16.15 WIB, kami segera mencari bus jurusan Solo, namun ternyata kosong. Akhirnya kami menaiki bus jurusan Jogjakarta. Kami turun di terminal Jobor, Jogjakarta pada pukul 17.45 WIB, dan menunggu bus jurusan Solo, namun keberuntungan belum memihak kepada kami waktu itu. Setelah menunggu selama kurang lebih 2,5 jam akhirnya kami memutuskan untuk naik bus kota menuju terminal Giwangan dengan harapan segera mendapat bus ke Solo. Ternyata kami tidak salah pilih, sampai di terminal Giwangan kami segera mendapat bus ke Solo, yakni bus Sumber Kencono. Kami segera mengambil tempat duduk di bangku paling belakang. Pukul 23.10 WIB kami sampai di terminal Tirtonadi, kemudian menunggu jemputan teman-teman Gopala Valentara yang ada di sekretariat. Akhirnya pada pukul 23.30 WIB kami sampai di sekretariat Gopala Valentara dengan selamat tanpa kurang suatu apapun.

D. DAFTAR PERLENGKAPAN
Perlengkapan pribadi:
1.      Carrier
2.      Matras
3.      Jas hujan/ ponco
4.      Senter
5.      Pakaian ganti
6.      Seragam gova, slayer
7.      Alat makan dan minum
8.      Peralatan mandi
9.      Obat-obatan pribadi
10.  Sepatu lars

Perlengkapan kelompok:
1.         Doom
2.         Alat masak
3.         Flysheet
4.         Bendera Gova dan bendera Merah Putih
5.         Peta Gunung Sumbing
6.         Kompas
7.         Kamera digital

SEMOGA BERMANFAATT.. SELAMAT BERPETUALANG!!!! 
SALAM LESTARI!!






Komentar