Peran dan Kontribusi Antropologi terhadap Ilmu Hukum


a)      Pentingnya mempelajari antropologi
Mempelajari antropologi budaya itu penting karena di dunia ini terdapat berbagai macam budaya  yang telah ada sejak nenek moyang terdahulu. Khususnya di negara Indonesia yang terdiri dari berbagai macam budaya dan setiap budaya tersebut pasti mempunyai perbedaan. Jadi pentingnya mempelajari  antropologi budaya adalah karena objeknya berupa kebudayaan manusia seperti yang telah ada di berbagai lapisan masyarakat di Indonesia.
Banyak manfaat yang kita dapat dengan mempelajari antropologi budaya, yang pertama kita dapat mengetahui beraneka ragam kebudayaan manusia, yang meliputi gejala-gejala budaya, nilai-nilai yang dipatuhi dan dikukuhi sehingga mempengaruhi pola perilaku masyarakat tersebut dan kita juga dapat memahami sistem-sistem lambang suatu kebudayaan sebagai tanda pengenal kebudayaan tertentu yang digunakan warga-warga pendukung nilai-nilai budaya yang tersebut. Manfaat yang kedua yakni kita memperoleh pandangan mengenai nilai-nilai budaya yang berbeda dari yang kita anut. Ketiga, kita dapat mengetahui hal-hal yang berlaku umum bagi kebudayaan manusia pada umumnya. Kemudian yang keempat yakni kita dapat memperoleh gambaran mengenai hal-hal yang mempengaruhi keanekaragaman kebudayaan manusia.

b)     Kontribusi antropologi terhadap ilmu hukum
Dalam antropologi hukum, hukum ditinjau sebagai aspek dari kebudayaan. Manusia pada hakekatnya telah dibekali untuk bertingkah laku dengan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya tertentu. Nilai-nilai budaya dalam masyarakat tertentu dijunjung tinggi oleh pendukung budaya yang bersangkutan, namun belum tentu dianggap penting oleh warga masyarakat lain.
Nilai-nilai budaya secara kongkrit meliputi norma-norma sosial yang diajarkan kepada setiap warga masyarakat sebagai pedoman dalam melakukan berbagai peranan dalam berbagai situasi sosial. Norma-norma sosial tersebut saling berkaitan satu sama lain dan sebagai akibatnya akan membentuk suatu lembaga sosial yang akan mempermudah manusia dalam mewujudkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai atau gambaran ideal mengenai cara hidup yang dianut dalam kelompoknya. Nilai-nilai atau gambaran ideal yang telah ada dalam masyarakat itu, hendak dilestarikan melalui cara hidup masyarakat dan salah satu cara untuk mendorong para anggota masyarakat untuk melestarikan kebudayaan melestarikan itu adalah hukum.
Sebagai contoh, sistem kekerabatan orang Bali. Dalam kebudayaan Bali, sistem perhitungan garis keturunan merupakan suatu hal yang sangat penting. Mereka beranggapan bahwa hanya anak laki-laki yang diakui sebagai penghubung dalam garis keturunan. Apabila terdapat anggota masyarakat yang melanggar aturan tersebut maka ia telah mengingkari nilai budayanya sendiri dan jika pelanggaran tersebut sering dilakukan maka nilai budaya tersebut lama-kelamaan akan memudar dan akhirnya hilang. Selain itu juga akan terkena sanksi bagi pelanggar norma tersebut, dikenakan oleh para petugas hukum atau wakil-wakil masyarakat yang diberi wewenang untuk itu. Maka, sebagian dari nilai-nilai budaya yang telah tercermin dalam norma sosial dimasukkan ke dalam peraturan hukum sehingga perlindungan dan konsekwensinya juga berdasarkan hukum. Demikianlah gambaran mengenai hubungan antara antropologi budaya dengan hukum.

c)      Bahasan yang paling bermanfaat dalam pembangunan hukum di Indonesia
Di era globalisasi ini, kebudayaan, khususnya kebudayaan timur telah banyak memudar di kalangan masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan karena masuknya budaya barat yang akhirnya mampu berasimilasi dengan budaya Indonesia, yakni budaya timur. Masyarakat Indonesia pun secara tidak menyadari menerima kebudayaan-kebudayaan barat tersebut. Bahkan sudah menjadi tontonan sehari-hari bagi kita menyaksikan kebudayaan-kebudayaan barat dengan lihainya menari-nari di atas kebudayaan timur. Misalnya saja dalam hal berpakaian, makan, bertingkah laku, dan lain sebagainya. Kita pastinya juga pernah merasakan salah satu dari itu semua. Maka penanaman kembali moral bangsa kita sangatlah penting, khususnya kepada para generasi muda penerus bangsa.
Akhir-akhir ini telah kita simak bersama, sebuah tragedi besar yang telah menguji bangsa Indonesia, yakni merajalelanya korupsi. Sebagian besar, bahkan mungkin seluruh pejabat negara, hanya saja belum terungkap melakukan korupsi, mulai dari tingkat kelas teri sampai tingkat kelas kakap yang sangat merugikan negara. Hal ini terjadi karena salah satunya, lemahnya pondasi-pondasi iman mereka terhadap godaan-godaan yang sangat menggiurkan. Sumpah-sumpah mereka saat pelantikan hanya untuk formalitas saja. Namun ironisnya mereka tidak menyadari akibat dari apa yang telah mereka perbuat. Ini merupakan salah satu dampak melemahnya budaya bangsa ketimuran kita.
Memang benih-benih korupsi di Indonesia telah ada sejak lama, yakni sejak era reformasi yang pada saat itu Presiden negara Indonesia adalah Soeharto. Dari kita mempelajari sejarahnya, telah ada kasus-kasus korupsi pada masa itu, hanya saja hukum belum sepenuhnya ditegakkan. Dan ironisnya lagi sampai saat ini belum ada bukti-bukti kuat yang menyatakan adanya tindak korupsi pada masa itu.
Dari sedikit uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa bahasan yang paling bermanfaat adalah bab kebudayaan, untuk mengembalikan jiwa-jiwa moral Pancasila bangsa Indonesia. 

Komentar

Posting Komentar